Di Tuding Melakukan KDRT,  Kades Tanah Merah: Hubungan Kami Sudah tak Harmonis

Di Tuding Melakukan KDRT,  Kades Tanah Merah: Hubungan Kami Sudah tak Harmonis

SERGAI,(PAB)----

Kepala Desa Tanah Merah, Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Ruslan, membantah atas tudingan melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya Nora Andriani Siregar seperti yang terdengar santer di medsos belakangan ini.

Atas tudingan ini kepala desa membantah menurut Ruslan, Rumah tangganya belakangan ini memang tengah dirundung persoalan, namun bukan karena KDRT melainkan dipicu persoalan terkait penggadaian sawah antara mertuanya dengan Kepala Dusun A.

"Dirinya mengakui, belakangan ini memang rumah tangga kami tidak harmonis, karena istri saya sering ribut bahkan memaki, cuma saya jujur persoalan ini dipicu masalah gadaian sawah, bukan KDRT" katanya,"tegas kades Ruslan.

Dijelaskan Ruslan, sesuai dengan perjanjian, uang gadaian sawah itu dibayar tanggal 15, namun kemarin yang mengelola sawah itu Kepala Dusun A,  bernama Ramadhan telat membayar kepada mertuanya, sehingga membuat sang istri naik pitam, dan menuding dirinya yang memakan uang gadaian tersebut.

"Dia suruh saya menanyakan soal uang gadaian itu, saya bilang sabar karena saat itu kan belum panen, jadi belum ada uangnya, tapi istri saya langsung menekan saya dan menuding saya memakan uang gadaian itu. Terus mulai saat itu Dia selalu menebar keributan dengan saya, hingga saat ini, padahal pada tanggal 16 nya uang gadaian itu sudah dibayarkan yang bersangkutan"jelasnya. 

Karena sudah tak tahan dengan sikap istrinya itu, Ruslan pun menjatuhkan Thalaq pada sang isteri pada Minggu 18 April 2020 lalu dihadapan para pemuka masyarakat dan pemuka agama serta Bhabinkamtibmas.

Dengan wajah sedih dirinya menyatakan, Sebenarnya saya tidak mau menjatuhkan cerai, karena sikap dia sudah kelewatan, sampai Dia bawa nama orang tua saya yang sudah meninggal, itu yang membuat saya tidak terima, sehingga saya jatuhkan Thalaq", kata Ruslan.

Karena keputusanya itu Ruslanpun tidak lagi serumah dengan sang istri. Namun SMS makian tetap ia terima dari sang istri yang kelihatan tidak terima dengan perceraian tersebut karena menganggap belum resmi sebab tidak ada surat dari Pengadilan,"ucapnya lagi.

Meski demikian, Ruslan menegaskan bahwa hubungannya dengan sang istri sudah berakhir dan ia tetap akan menafkahi sang istri yang dinikahinya 3,5 tahun silam itu.

"Dia tidak mau keluar dari rumah, sebelum syarat yang dia minta harta gono-gini dan surat cerai dari pengadilan ada di tangannya, tapi saya tegaskan, meski secara administrasi Pemerintahan belum ada, tapi secara Agama kami resmi sudah cerai, saya sudah menjatuhkan Thalaq, dan hingga kini kita tetap menafkahinya",ujar Ruslan.

Terkait dengan berita miring terhadap dirinya beredar di Media sosial (Medsos), sekali lagi Ruslan menegaskan bahwa urusan tersebut adalah urusan pribadinya dan tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan sebagai Kepala Desa. 


"Perceraian tersebut karena murni sudah tidak harmonis lagi sehingga mengambil langkah tersebut,"tuntasnya (Bambang)

Berita Lainnya

Index